Monitor Kontaminasi
Kontaminasi merupakan suatu masalah yang sangat berbahaya,
apalagi kalau sampai terjadi di dalam tubuh. Kontaminasi sangat mudah terjadi
kalau bekerja dengan sumber radiasi terbuka, misalnya berbentuk cair, serbuk,
atau gas. Adapun yang terkontaminasi biasanya adalah peralatan, meja kerja,
lantai, tangan, sepatu.
Jika intensitas radiasi yang dipancarkan oleh sesuatu yang telah
terkontaminasi sangat rendah, maka alat ukur ini harus mempunyai efisiensi
pencacahan yang sangat tinggi. Detektor yang digunakan untuk monitor kontaminasi
ini harus mempunyai “jendela” (window) yang luas, karena kontaminasi tidak
selalu terjadi pada satu daerah tertentu, melainkan tersebar pada permukaan yang
luas. Tampilan dari monitor kontaminasi ini biasanya menunjukkan kuantitas
radiasi (laju cacah) seperti cacah per menit atau cacah per detik (cpd). Nilai
ini harus dikonversikan menjadi satuan aktivitas radiasi, Currie atau Becquerel,
dengan hubungan sebagai berikut.
A adalah aktivitas radiasi, R adalah laju cacah
dan
h
adalah efisiensi alat pengukur. Monitor kontaminasi dapat dibedakan menjadi tiga
yaitu monitor kontaminasi permukaan, monitor kontaminasi perorangan dan monitor
kontaminasi udara (airborne). Monitor kontaminasi permukaan (surface monitor)
digunakan untuk mengukur tingkat kontaminasi segala permukaan, misalnya meja
kerja, lantai, alat ukur ataupun baju kerja.
Monitor kontaminasi perorangan digunakan untuk mengukur tingkat
kontaminasi pada bagian-bagian tubuh dari pekerja radiasi. Bagian tubuh yang
paling sering terkontaminasi adalah tangan dan kaki, sehingga terdapat monitor
kontaminasi khusus untuk tangan dan kaki yaitu hand and foot contamination
monitor. Suatu instalasi yang modern biasanya
dilengkapi dengan monitor kontaminasi seluruh tubuh (whole body monitor).
Setiap pekerja yang akan meninggalkan tempat kerja harus
diperiksa terlebih dahulu dengan monitor kontaminasi.
Monitor kontaminasi udara digunakan untuk mengukur tingkat
radioaktivitas udara di sekeliling instalasi nuklir yang mempunyai potensi untuk
melepaskan zat radioaktif ke udara.
Sebagaimana survaimeter, detektor yang digunakan di sini dapat
berupa detektor isian gas, sintilasi ataupun semikonduktor. Detektor yang paling
banyak digunakan adalah detektor isian gas proporsional untuk mendeteksi
kontaminasi pemancar alpha atau beta dan detektor sintilasi NaI(Tl) untuk
kontaminasi pemancar gamma. Khusus untuk monitor kontaminasi udara biasanya
dilengkapi dengan suatu penyaring (filter) dan pompa penghisap udara untuk
“menangkap” partikulat zat radioaktif yang bercampur dengan molekul-molekul
udara.
sumber: http://www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/Pengukuran_Radiasi/Proteksi_04.htm
0 komentar:
Posting Komentar