Cara Pengukuran Radiasi
Terdapat dua cara pengukuran radiasi yaitu cara pulsa (pulse
mode) dan cara arus (current mode).
Sistem pengukur yang
digunakan dalam kegiatan proteksi radiasi, seperti survaimeter dan monitor
radiasi biasanya menerapkan cara arus (current mode) sedangkan dalam kegiatan
aplikasi dan penelitian menerapkan cara pulsa (pulse mode).
Cara pulsa
Setiap
radiasi yang mengenai alat ukur akan dikonversikan menjadi sebuah pulsa listrik,
baik dengan mekanisme ionisasi maupun sintilasi.
Bila kuantitas radiasinya semakin tinggi maka jumlah pulsa
listrik yang dihasilkannya semakin banyak. Sedangkan semakin besar
energinya semakin tinggi pulsanya.
Informasi yang dihasilkan dengan cara pulsa adalah
-
jumlah pulsa (cacahan)
-
tinggi pulsa listrik.
Untuk meng "konversi" kan sebuah
radiasi menjadi sebuah pulsa listrik dibutuhkan waktu tertentu, yang sangat
dipengaruhi oleh jenis detektornya. Bila
terdapat dua buah radiasi yang datang secara berurutan dengan selang waktu lebih cepat daripada waktu konversi
detektor,
maka radiasi yang terakhir tidak akan tercacah.
Tampilan
sistem pengukur dengan cara pulsa biasanya berupa angka seperti gambar berikut.
Cara Arus
Pada
cara arus, radiasi yang memasuki detektor tidak dikonversikan menjadi pulsa
listrik secara satu per satu, melainkan rata-rata dari akumulasinya dalam
konstanta waktu tertentu dan dipresentasikan sebagai arus listrik. Semakin
banyak kuantitas atau energi radiasi per
satuan waktu yang memasuki detektor, akan semakin besar arusnya.
Karena proses konversi pada cara
arus ini tidak dilakukan secara individual maka cara ini tidak dapat memberi
informasi jumlah pulsa (cacahan) maupun tinggi setiap pulsa. Informasi yang
dihasilkan cara pulsa ini adalah intensitas radiasi yang sebanding dengan
perkalian jumlah pulsa dan tingginya.
Tampilan
sistem pengukur dengan cara arus biasanya berupa jarum penunjuk seperti gambar
berikut.
0 komentar:
Posting Komentar